Diskusi Pengabdian Kepada Masyarakat
Diskusi Pengabdian Kepada Masyarakat Bersama
Dr. Richard Daulay, M.Th., M.A. dan Drs. Ignatius Ismanto, M.Si., M.A.
Rabu, 19 Oktober 2022 STT Pelita Kebenaran menyelenggarakan Diskusi Pengabdian Kepada Masyarakat bersama dua narasumber yang merupakan dosen Hubungan Internasional Universitas Pelita Harapan Jakarta, yang salah satu di antaranya tentu tidak asing lagi bagi kita yaitu Dr. Richard Daulay, M.Th., M.A. Beliau, selain sebagai seorang dosen, juga dikenal sebagai salah satu tokoh gereja yang turut membangun kesatuan tubuh Kristus di Indonesia. Sementara narasumber kedua yaitu Drs. Ignatius Ismanto, M.Si., M.A., adalah seorang dosen tetap di UPH.
Kegiatan diskusi yang berlangsung di Ruang Tebu, STT Pelita Kebenaran ini dihadiri oleh kurang lebih 50 orang peserta yang terdiri dari unsur dosen dan mahasiswa.
Diskusi kali ini mengusung tema yang cukup menarik sehubungan dengan situasi politik yang berkembang hari-hari ini di negara kita. Adapun tema yang diangkat adalah “Demokrasi dan Panggilan Gereja Dalam Politik”.
Materi Diskusi
Dr. Richard Daulay menyajikan materi “Kebangkitan Islam Garis Keras dan Sikap Umat Kristen di Indonesia”. Diskusi berlangsung dengan menarik manakala narasumber menyajikan pokok-pokok bahasan yang membuat peserta begitu antusias mengikuti.
Adapun materi yang disajikan adalah :
- Indonesia Negara Paling Majemuk di Dunia
- Umat Kristen Dalam Sejarah Perpolitikan Indonesia
- Kebangkitan Islam Garis Keras (Ekstrimis)
- Diskriminasi Agama di Era Reformasi
- Respon Umat Kristen di Indonesia
- Sikap Teologis-Politis Umat Kristen di Indonesia
- Masa Depan Umat Kristen di Indonesia
Selanjutnya, Drs. Ignatius Ismanto, M.Si., M.A. pada sesi kedua membawa topik tentang Civil Society (CS) dan Demokrasi. Dalam penjelasannya beliau menyampaikan bahwa perubahan politik sejak 1998 di mana dengan berakhirnya regim otoritarian Orde Baru yang membuat munculnya transisi demokrasi berdampak pada terbukanya peluang perkembangan cs. CS memiliki konsep yang bersifat otonom (mandiri), tidak tergantung pada pihak lain dan tidak menjadi instrument kekuasaan. Dia bukanlah hasil bentukan negara – independent of the state, juga tidak menentang negara, bukan pula hasil rekayasa dan pemaksaan. Dia muncul secara sendiri dan mandiri. Hadirnya cs diharapkan untuk memperjuangkan nilai-nilai demokrasi bukan berambisi untuk merebut kekuasaan.
Tanya-jawab dan kesimpulan
Pertemuan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang membuat suasana diskusi terasa semakin hangat dan hidup. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah berkaitan dengan suasana politik yang berkembang di negara kita. Kesimpulan akan tanggapan terhadap semua pertanyaan yang disampaikan, narasumber memberikan jawaban bahwa apapun yang terjadi di sekeliling kita, kita harus kembali kepada panggilan yaitu kita dipanggil untuk menjadi garam yang memberikan pengaruh yang baik bagi dunia ini, “Kamu adalah garam dunia.”